SHELLI VELLAYATI . 3PA02 . 19510785
Tokoh Humanistik Eksistensial
Abraham
Maslow Yang terkenal dengan teori aktualisasi diri di lahirkan di New
York pada tahun 1908. Ia meninggal di Calivornia pada tahun1907. Maslow seorang
anak yang pandai mejalani hubungan yang baik dengan ibunya yang otoriter yang
sering kali melakukan tindakan aneh. Ia menggambarkan dirinya pada masa kecil
sebagai seorang yang pemalu,kutu buku dan neurotic. Tetapi ,maslow tidak
selamanya menjadi neurotic dan benci pada dirinya sendiri. Ia sepenuhnya
menyadari potensinya ,dan menjadi psikilog humanisme terkenal yang mengispirasi
banyak perubahan masyarakat kearah yang positif.
Humanistik
Humanistik adalah aliran dalam
psikologi yang muncul tahun 1950an sebagai reaksi terhadap behaviorisme dan
psikoanalisis. Aliran ini secara eksplisit memberikan perhatian pada dimensi
manusia dari psikologi dan konteks manusia dalam pengembangan teori psikologis.
Permasalah ini dirangkum dalam lima
postulat Psikologi Humanistik dari James Bugental (1964), sebagai berikut:
1. Manusia tidak bisa direduksi
menjadi komponen-komponen.
2. Manusia memiliki konteks yang unik
di dalam dirinya.
3. Kesadaran manusia menyertakan
kesadaran akan diri dalam konteks orang lain.
4. Manusia mempunyai pilihan-pilihan
dan tanggung jawab.
5. Manusia bersifat intensional,
mereka mencari makna, nilai, dan memiliki kreativitas.
Pendekatan humanistik ini mempunyai
akar pada pemikiran eksistensialisme dengan tokoh-tokohnya seperti Kierkegaard,
Nietzsche, Heidegger, dan Sartre. Humanistik mengatakan bahwa manusia adalah
suatu ketunggalan yang mengalami, menghayati dan pada dasarnya aktif, punya
tujuan serta punya harga diri. Karena itu, walaupun dalam penelitian boleh saja
dilakukan analisis rinci mengenai bagianbagian dari jiwa manusia, namun dalam
penyimpulanya, manusia harus dikembalikan dalam kesatuan yang utuh. Pandangan
seperti ini adalah pandangan yang holistik. Selain itu manusia juga harus
dipandang dengan penghargaan yang tinggi terhadap harga dirinya, perkembangan
pribadinya, perbedaan-perbedaan individunya dan dari sudut kemanusiaanya itu
sendiri. Karena itu psikologi harus memasuki topik-topik yang tidak dimasuki
oleh aliran behaviorisme dan psikoanalisis, seperti cinta, kreatifitas,
pertumbuhan, aktualisasi diri, kebutuhan, rasa humor, makna, kebencian,
agresivitas, kemandirian, tanggung jawab dan sebagainya. Pandangan ini disebut
pandangan humanistik.Terapi
Terapi Humanistik Eksistensial
Pengertian Terapi Humanistik Eksistensial
Terapi eksistensial humanistik adalah
terapi yang sesuai dalam memberikan bantuan kepada klien. Karena teori ini
mencakup pengakuan eksistensialisme terhadap kekacauan, keniscayaan,
keputusasaan manusia ke dalam dunia tempat dia bertanggung jawab atas dirinya.
Menurut kartini kartono dalam kamus
psikologinya mengatakan bahwa terapi eksistensial humanistik adalah salah satu
psikoterpai yang menekankan pengalaman subjektif individual kemauan bebas,
serta kemampuan yang ada untuk memntukan satu arah baru dalam hidup.
Sedangkan menurut W.S Winkel, Terapi
Eksistensial Humanistik adalah Konseling yang menekankan implikasi -implikasi
dan falsafah hidup dalam menghayati makna kehidupan manusia di bumi ini.
Konseling Eksistensial Humanistik berfokus pada situasi kehidupan manusia di
alam semesta, yang mencakup tanggung jawab pribadi, kecemasan sebagai unsur
dasar dalam kehidupan batin. Usaha untuk menemukan makna driri kehidupan
manusia, keberadaan dalam komunikasi dengan manusia lain, kematian serta
kecenderungan untuk mengembangkan dirinya semaksimal mungkin.
Konsep-konsep Terapi Humanistik Eksistensial
Terapi Eksistensial humanistik
berfokus pada kondisi manusia. Pendekatan ini terutama adalah suatu sikap yang
menekankan pada pemahaman atas manusia alih-alih suatu sistem tehnik-tehnik
yang digunakan untuk mempengaruhi klien. Eksistensial humanistik berasumsi
bahwa manusia pada dasarnya memiliki potensi-potensi yang baik minimal lebih
banyak baiknya daripada buruknya.
Pendeketan eksistensial humanistik
mengembalikan pribadi kepada fokus sentral, memberikan gambaran tentang manusia
pada tarafnya yang tertinggi. Ia menunjukkan bahwa manusia selalu ada dalam
proses pemenjadian dan bahwa manusia secara sinambung mengaktualkan dan
memenuhi potensinya. Pendekatan eksistensial humanistik secara tajam berfokus
pada fakta-fakta utama keberadaan manusia, kesadaran diri, dan kebebasan yang
konsisten.
Disini pendekatan eksistensial
humanistik adalah mengembalikan potensi-potensi diri manusia kepada fitrahnya.
Pengembangan potensi ini pada dasarnya untuk mengaktualisasikan diri klien dan
memberikan kebebasan klien untuk menetukan nasibnya sendiri dan menanamkan
pengertian bahwa manusia pada fitrahnya bukanlah hasil pengondisian atau
terciptanya bukan karena kebetulan. Manusia memiliki fitrah dan potensi yang
perlu dikembangkan.
Proses Terapi Humanistik Eksistensial
Proses konseling eksistensial
humanistik menggambarkan suatu bentuk aliansi terapeutik antara konselor dengan
konseli. Konselor eksistensial mendorong kebebasan dan tanggung jawab,
mendorong klien untuk menangani kecemasan, keputusasaan, dan mendorong
munculnya upaya-upaya untuk membuat pilihan yang bermakna. Untuk menjaga
penekanan pada kebebasan pribadi, konselor perlu mengekspresikan nilai-nilai
dan keyakinan mereka sendiri, memberikan arahan, menggunakan humor, dan
memberikan sugesti dan interpretasi dan tetap memberikan kebebasan pada klien
untuk memilih sendiri manakah alternatif-alternatif yang telah diberikan.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar